Sebongkah batu memiliki ukuran sedang bikin heboh warga Situbondo. Batu serupa bongkahan akik itu konon muncul dengan cara mendadak didalam musala milik pasangan Abdul Kadir (53) dan Murjannah (50), di Dusun Kapong Desa Klatakan Kecamatan Kendit.
Batu Ajaib di Mushola |
Batu seukuran bantal itu dipercaya sebagai batu tiban atau batu yang jatuh dari langit. Walau demikian, bagian atap musala juga tak alami kerusakan. Ajaibnya lagi, sampai saat ini batu itu masih selalu menebarkan aroma wangi.
" Batu ini jatuh waktu saya sedang wiridan di musala, sekitar jam 01. 30 WIB dini hari. Saya terperanjat karena nada jatuhnya keras. Anehnya di atap tak ada yang rusak, " kata Murjannah.
Tidak heran, berita adanya batu tiban itu langsung menebar. Sampai saat ini banyak warga melihat dekat batu itu. Bukan sekedar dari dalam Desa Klatakan saja, warga juga datang datang dari luar desa, bahkan juga hingga ke Madura.
" Malam ada yang kembali hingga 2 kali. Saya tidak paham siapa yang menyebarkan ada batu ini. Saya sendiri tak pernah katakan ke orang-orang. Kata sebagian yang datang ke sini, bilangnya tahu batu ini sesudah bisa petunjuk dalam mimpi, " tukas Murjannah didampingi suaminya, Abdul Kadir.
Keterangan detikcom, munculnya batu yang dipercaya cukup ajaib itu sesungguhnya sudah terjadi sekitaran 3 bln. lalu. Waktu itu, sekitaran jam 01. 30 Wib, Murjannah menjalankan kesibukan rutinnya wiridan tengah malam di musala itu. Saat wiridan itu, mendadak terdengar suara gemuruh yang diikuti seperti suara benda jatuh di dekatnya. Murjannah pun pernah panik serta ketakutan.
" Waktu itu saya sendiri, suami saya sedang ke Jember, " tuturnya.
Di dalam rasa takut tersebut, konon muncul sosok wanita yang mengakui bernama Siti Hawa. Sosok wanita itu meminta supaya Murjannah tak perlu takut karena akan memperoleh rezeki yang cukup besar. Penasaran dengan benda jatuh, Murjannah pun berupaya mencari tahu. Saat itulah, dia kaget melihat ada batu seukuran bantal yang mendadak ada didalam musalanya.
Mulai sejak peristiwa itu, Murjannah mengaku sering didatangi orang-orang besar dalam mimpinya.
“Makanya, saya sendiri tak berani mengambil bongkahan batu itu. Meskipun cuma untuk di buat batu akik, " timpal Abdul Kadir.