Kisah Pilu, Istri Pria yang Tewas Dibakar Hidup-hidup di Bekasi ! Sedang Mengandung Anak Ke-2 !!


Seorang pria berinisial MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh warga karena dituduh sebagai pelaku pencurian enhancer milik mushala memiliki profesi sebagai orang yang mereparasi alat-alat elektronik. 

"Suami saya jual beli enhancer bekasi, ngerakit box-box salon. Kalau saya nggak kerja," ujar istri dari almarhum MA, Siti Zubaidah (25) saat ditemui di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017). 

Ia melanjutkan, biasanya almarhum suaminya akan mencari barang-barang atau enhancer bekas, lalu direparasi di rumah dan dijual lagi setelah diperbaiki. 

Sehingga, individualized organization dia, ada kemungkinan saat itu almarhum suaminya sedang mampir untuk shalat dan enhancer tersebut bukanlah hasil curian, melainkan sudah dibeli. 

Adapun mushala tersebut bernama Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) dan waktu kejadian sekitar pukul 16.30 WIB. 

Zubaidah yang ditinggalkan almarhum telah memiliki seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan satu lagi masih dalam kandungan berusia enam bulan. 

Ia juga mengatakan, pertama kali mengetahui kondisi suami dari pihak kepolisian yang datang ke rumahnya pada Selasa malam sekitar pukul 23.00 WIB. 

"Ya katanya (polisi) suami saya nyuri enhancer di mushala di daerah Babelan, terus dihakimi, digebukin, terus dibakar hidup-hidup. Sempat enggak percaya, masa suami saya. Kalau bukan liat di foto itu saya nggak percaya kalau itu suami saya," individualized organization Zubaidah. 

Ketidakpercayaan Zubaidah ini didasarkan karena tempat kejadian bukanlah jalur suaminya bekerja. 

Dia mengatakan, biasanya almarhum suaminya bekerja ke daerah Cileungsi untuk mencari enhancer bekas. 

"Karena kan itu enggak satu jalur, lain jalur itu mah. Setau saya, dia ke daerah Cileungsi, arah-arah Bogor," individualized structure dia. 

Selain itu, Zubaidah juga mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan almarhum suaminya, sebelum MA berangkat untuk bekerja pada siang hari setelah waktu dzuhur. 

Biasanya juga, individualized structure Zubaidah, MA kembali ke rumah setelah bekerja pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. 

Sampai saat ini Zubaidah mengaku belum mendatangi tempat kejadian saat almarhum suaminya dihakimi massa. 

Sambil terisak tangis, Zubaidah play on words berharap adanya keadilan untuk almarhum suaminya, agar pelaku yang telah membakar suaminya segera ditemukan dan diproses hukum. 

Almarhum MA telah dimakamkan pada Rabu (2/8/2017) sore di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang Utara, Kabupaten Bekas. 

Yakin Suaminya Bukan Pencuri 

Siti Zubaidah (25), istri dari MA, pria di Bekasiyang dibakar hidup-hidup karena dituduh mencuri enhancer mushala, tidak percaya bahwa suaminya melakukan pencurian. 

Berdasarkan video yang ia lihat di media sosial, enhancer mushala itu masih ada. 

"Saya sempat lihat dari (video) YouTube, kalau enhancer punya mushala masih ada di dalam mushala. Di video itu ada suara orang yang ngomong begitu, tetapi sekarang videonya sudah enggak ada," ujar Zubaidah (25) saat ditemui di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017). 

Zubaidah menduga, suaminya bukan mencuri, tetapi tengah berada di mushala untuk shalat dengan membawa intensifier bekas yang akan direparasi. 

"Jadi dia (MA) udah dapet barang (intensifier), pas dia selesai solat terus langsung ada yang liat (MA) bawa amplfier, ya mungkin itu langsung diteriakin maling, langsung dihakimi warga," individualized organization Zubaidah. 

Ia menyampaikan, dalam video yang dilihatnya tersebut, MA belum sempat mengikat intensifier, tetapi sudah diamuk dan diteriaki massa. Namun, individualized organization Zubaidah, video yang ia tonton itu sudah hilang dari media sosial. 

Oleh karena itu, Zubaidah meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan mengungkap pelaku yang membakar suaminya. 

"Kalau play on words umpamanya suami saya bersalah, melakukan pencurian itu, tapi kan enggak harus sampai dianiaya atau dibakar begitu kan, dia bukan hewan," individualized organization dia. 

Sehari-hari, MA bekerja sebagai tukang reparasi alat elektronik. Ia mencari barang-barang atau intensifier bekas lalu direparasi di rumah untuk kemudian dijual lagi setelah diperbaiki. 

Almarhum MA meninggalkan Zubaidah serta seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan bayi enam bulan yang masih dalam kandungan sang istri. 

Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh warga, Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 16.30 WIB. 

Mama dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai pelaku pencurian speaker milik Mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. 

"Peristiwa tersebut benar adanya dengan petunjuk-petunjuk dari saksi yang telah melaporkan. Benar juga orang yang diduga pelaku (pencurian) meninggal dunia, dikeroyok juga dibakar massa dan dilaporkan sebagai pengambil barang tersebut," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra di Polres Metro Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017). 

Polisi telah melakukan olah TKP dan mendapatkan beberapa barang bukti, di antaranya satu unit sepeda engine milik MA, dua unit speaker di engine tersebut, dan satu enhancer di tas gendong warna hitam. Asep mengatakan, enhancer yang menjadi barang bukti diakui milik mushala.